Sebel yah, sudah susah-susah daftar di situs web PPB, sudah
dibela-belain bangun sedari subuh buat daftar tes TOEFL/IMKA, dapet kelas,
terus sudah rela bolos kuliah buat ikut tesnya. Eh, seminggu kemudian saat
pengumuman ternyata skor masih di bawah standar kelulusan. Inginku berkata
kasar.. KASAAARRRRR...!!! wkwkwk. Kira-kira begitulah perasaan sebagian besar dari kita terutama
mahasiswa semester-semester menjelang dan sudah akhir. Di satu sisi, ingin
segera lulus dan wisuda biar bisa membahagiakan orang tua. Di sisi lain, masih
saja terganjal dengan tes TOEFL dan IMKA yang mungkin belum tentu akan kita
gunakan saat sudah lulus nanti.
Sering kita terpikir mending ikut les di PPB aja deh. Bayar sekian
rupiah, ikut beberapa kali pertemuan dan sim-salabim bisa awto-lulus TOEFL dan
IMKA daripada harus tes berkali-kali, belajar sama temen atau mungkin les di
lembaga luar kampus. Wkwkwk. Pokoknya serba instan deh. Bayar langsung lulus. Tapi
apakah benar seperti itu?.
Sayangnya kenyataan tak seindah yang kita bayangin. Ternyata rumor
yang beredar kalau ikut les di PPB dengan bayar sekian rupiah bisa langsung
lulus itu adalah HOAX terbesar kedua abad ini setelah HOAX membagikan chat WA yang
bisa otomatis mengisi baterai wkwkwk,. Les TOEFL atau IMKA di PPB memang
memiliki satu keistimewaan. Apa itu?. Keistimewaan ikut les TOEFL/IMKA di PPB
adalah setelah kita sudah mendapatkan materi dan modul eksklusif dari PPB kita
bisa langsung mendapatkan ‘kursi’ untuk mengikuti tes tanpa melakukan
pendaftaran online sebagaimana mahasiswa yang lain. Lantas apakah langsung
lulus?, jawabannya adalah TENTU SAJA TIDAK.
Lulus tidaknya kita dalam ujian TOEFL/IMKA di PPB ya bergantung
pada pemahaman kita sendiri-sendiri atas bahasa Inggris atau bahasa Arab itu. Bukan
kok karena ikut les di PPB terus awto lulus. Kalo bisa gitu buat apa ada mata
kuliah Bahasa Arab dan Inggris di kampus?. Buat apa lembaga-lembaga intra
kampus semisal UKM Bahasa mengadakan pelatihan-pelatihan TOEFL dan IMKA?. Wkwkwk.
Jadi gini, saya kebetulan adalah mahasiswa jurusan Pendidikan Bahasa
Arab. Ya sedikit banyak tahu lah bagaimana itu pengajaran bahasa, karakteristik
bahasa dan lain sebagainya yang berkaitan dengan kebahasa-bahasaan. Wong, saya
juga pernah dapat makul berbau kebahasaan walau tidak banyak. Bahasa itu
bukanlah ilmu pengetahuan (science) seperti halnya matematika, fisika, kimia,
ekonomi atau ilmu fiqih yang kalau kita baca dan tau konsepnya bisa langsung
pinter. Bahasa itu lebih ke keterampilan (skill). Ya, memang ada rumus-rumus
dalam bahasa. Rumus-rumus itu hanyalah pendukung dalam bahasa. Yang lebih
penting dalam pembelajaran bahasa adalah ketersinambungan (kontinuitas).
Salah seorang dosen saya pernah mengatakan bahwa Bahasa itu seperti
pisau. Semakin pisau tersebut digunakan maka semakin tajam pula pisau tersebut.
Sebaliknya, semakin jarang pisau tersebut di pakai, maka yang terjadi adalah
pisau akan menjadi berkarat dan tumpul. Begitu juga bahasa. Belajar bahasa
dibutuhkan konsistensi dan kontinyuitas. Tidak bisa seorang manusia belajar
bahasa dengan sistem kebut semalam langsung pandai dengan bahasa yang
dipelajarinya.
Kita saja, sebagai orang Indonesia asli (atau saya yang sebagai Native
Jawa Tulen lah wkwk), sejak kita lahir hingga kita bisa berbicara dengan bahasa
ibu kita itu membutuhkan waktu yang tidak singkat. Pada awalnya mungkin hanya
kata-kata sederhana yang mampu kita ucapkan seperti papa dan mama. Seiring berjalannya
waktu mungkin kita bisa membentuk kalimat yang lebih kompleks. Kompleksitas kalimat
yang terbentuk itu pun juga masih belum sempurna karena ketidaksempurnaan
pengucapan karena lidah kita yang belum berkembang dengan sempurna, makanya
sering muncul fenomena cadel di anak usia di bawah 5 tahun.
Praktis, kita normalnya baru bisa berbicara dengan baik dan benar
itu kira-kira usia 7 tahun. Bayangkan, perlu waktu 7 tahun hanya untuk bisa
berbicara bahasa ibu kita dengan baik dan benar. Ini kita belum membahas
penguasaan bahasa kedua (bahasa nasional) dan bahasa ketiga (bahasa
internasional). Berapa waktu yang kira-kira kita perlukan agar menguasai itu
semua?. Dua kata, TIDAK SINGKAT.
Berangkat dari hal itu, maka mustahil bagi kita yang ingin lulus
TOEFL atau IMKA hanya dengan sistem kebut semalam. Wong yang ikut les
berbulan-bulan saja belum tentu lulus. Sebagian dari kita mungkin sering minta
belajar trik-trik singkat saja deh mas.. biar yang ga pinter-pinter amat itu
juga bisa lulus. Hmmm, iya sih memang trik-trik singkat dalam mengerjakan
TOEFL/IMKA itu ada. Tetapi satu hal gaes, TIDAK SEMUA SOAL DALAM TOEFL/IMKA
BISA DIKERJAKAN DENGAN TRIK. Perlu ada setidaknya penguasaan bahasa Inggris/Arab.
Mustahil, tanpa pengetahuan bahasa Arab/Inggris sama sekali dan hanya
mengandalkan trik-trik ajaib kita bisa lulus TOEFL/IMKA. Diperlukan adanya
penguasaan setidaknya dasar-dasar bahasa Arab atau Inggris. Ya intinya gini
deh, kita setidaknya tahu apa pertanyaan yang dimaksud dan bagaimana jawaban
yang diminta.
Mulai sekarang, marilah kita perlahan tinggalkan pola pikir lama
kita. Stop berpikir kalau semua masalah di dunia ini bisa diselesaikan secara
instan. Seinstan-instannya mie goreng instan saja masih membutuhkan proses
direbus dulu kok. Apalagi ini berkaitan dengan bahasa asing yang baru kita
pelajari.
Kalau pengin lulus TOEFL/IMKA bulan depan, maka belajarlah dari
sekarang. Bisa belajar dengan teman yang sudah pro TOEFL atau IMKA. Belajarnya yang
konsisten, jangan bolong-bolong kayak kerupuk wkwkwk. Atau kalau pengen lebih
mantepnya bisa ikut les. Bisa di PPB atau di lembaga les yang lain. Wabil khusus
les di luar PPB, saya sih sangat merekomendasikan teman-teman buat les di LKPB –
Lembaga Kajian dan Pengajaran Bahasa.
Kenapa di sana?? Karena di LKPB itu materinya mantap, terstruktur, sistematis
dan masif wkwkwk, terus dapet modul juga, dapet simulasi-simulasi soal juga,
diajar oleh tentor-tentor yang tentunya sudah banyak makan asam garam
TOEFL/IMKA. Biayanya terjangkau, cuma 200rb untuk 20x pertemuan selama satu
bulan. Setiap pertemuan berarti hanya 10rb rupiah. Sama makan siang saya aja
masih murah itu. Belum lagi kelas yang representatif dan nyaman, full WIFI juga.
Dan yang paling penting adalah BERGARANSI. Karena sebagaimana yang saya katakan
sebelumnya, tidak ada yang bisa menjamin kelulusan TOEFL/IMKA kita kalau bukan
kita sendiri. Kalau lulus alhamdulillah, lah kalau engga mau belajar dimana
lagi?, di LKPB kita bisa belajar lagi full set selama satu bulan gratis tanpa
dipungut biaya hingga lulus TOEFL dan IMKA.
Buat yang penasaran bisa cek di instagram LKPB di @lkpb_id atau kalau
mau nanya-nanya chat saja langsung ke CP nya via WA, insya Allah dibales kok. Nomornya 0823-2274-8403 atau 0838-0627-3737. Buruan daftar, kelas
hanya terbatas untuk 40 orang setiap bulannya. Jadi? Mau lulus kapan? Gausah mikir-mikir
lagi deh. Wkwk. Semangat!
Rujukan:
1.https://www.ideapers.com/2017/10/benarkah-setelah-ikut-les-ppb-bisa-langsung-lulus-tes-toefl-dan-imka.html?m=0
2.https://sim-ppb.walisongo.ac.id