Rabu, 29 Maret 2023

Analog

Digital Clock

Rabu, 25 Mei 2022

TUGAS KITA HANYA BERUSAHA: SEBUAH RENUNGAN TENTANG REZEKI



 Sudah genap empat tahun sejak saya dan kawan saya mendirikan kursus bahasa asing online. Sejak saat itu hingga sekarang saya terus saja bergulat di dunia marketing. Dari awal saya memang tidak memiliki basic marketing. Satu-satunya pengalaman saya berjualan adalah saat saya MTs. Dulu, sambil bersekolah, saya pernah sambil berjualan pulsa kepada kawan-kawan sekolah saya. Hasilnya pun lumayan untuk menambah uang jajan waktu itu. Setelah itu vakum berjualan dan tidak bersinggungan lagi dengan dunia marketing cukup lama. Lalu berlanjut kembali saat kuliah, sekira semester 4 saya mulai iseng saja berjualan buku bahasa Arab, hasilnya memang tidak seberapa, tetapi dengan berjualan buku saya memiliki kesenangan dan kepuasan tersendiri. Setelah jalan beberapa bulan, saya pun menghentikan jualan buku ini karena terforsir kuliah dan organisasi.

Kemudian pada suatu pagi di bulan Januari 2018, seorang kawan saya memiliki ide untuk bagaimana jika kami berdua membuat bisnis yang sekiranya mudah dijalani, untungnya besar, dan tentunya dengan modal sedikit. Syukur-syukur bisa berjalan walau tanpa modal. Kemudian tercetuslah oleh saya untuk membuat sebuah lembaga bimbingan belajar ala kadarnya dengan menghimpun teman-teman seperjuangan dari organisasi kampus kami waktu itu. Singkat cerita terbentuklah Lembaga Kajian dan Pengajaran Bahasa pada hari itu.

Sudah empat tahun ini saya dan kawan saya menjalankan lembaga yang kami bentuk itu. Berbagai macam tantangan dan rintangan pun sudah kami lewati. Saya pun jadi belajar banyak tentang dunia marketing dari LKPB ini. Yang dulunya saya berjualan secara sederhana melalui mulut ke mulut, kemudian secara sederhana dari WA ke WA. Dari LKPB saya kemudian dipaksa bagaimana untuk berjualan dan memasarkan produk LKPB ini dengan cara kreatif dan efektif.

Saya masih ingat strategi pertama kali saat memasarkan Kelas Bimbel Mata Kuliah Bahasa Arab LKPB waktu itu. Saya membentuk suatu marketplace berbasis WhatsApp grup yang kemudian saya namai Pasar Walisongo. Saya sadar bahwa di kampus saya, UIN Walisongo Semarang, waktu itu banyak mahasiswanya yang memiliki sampingan berjualan secara online maupun offline. Sayangnya, dari sekian banyak mahasiswa yang berjualan waktu itu belum ada suatu wadah bagi mereka berjualan. Dari keresahan itu kemudian saya membuat Pasar Walisongo. Saya berpikirannya begini, kalau kita kebingungan ke market mana kita jual produk kita, maka lebih baik kita buat market kita sendiri. Dan BOOM, baru beberapa jam Pasar Walisongo saya rilis, grup itu langsung penuh sehingga saya harus membuat grup Pasar Walisongo II.

Apa yang saya pikirkan tentang membuat market sendiri berbuah manis. Dari target penjualan kelas bimbel bahasa Arab yang hanya 20 peserta saja waktu itu kami sukses memperoleh sekitar 80 peserta. Sejak saat itu saya dan kawan saya sangat antusias dengan usaha baru kami ini. Sejak saat itulah kami setiap hari memikirkan apa langkah selanjutnya agar kelas yang kami tawarkan bisa laris. Hingga sekarang kami mengestimasi alumni yang pernah belajar di LKPB sudah lebih dari seribuan orang dari seluruh Indonesia. Dari yang semula bersifat lokal di sekitar kampus UIN Walisongo, berkat pandemi pada tahun 2020, LKPB kini bisa menjangkau seluruh Indonesia dengan kelas online.

Termasuk dalam teknik marketing yang kami gunakan dalam memasarkan kelas adalah dengan mengadakan seminar dengan tema yang terkait dengan kelas yang kami tawarkan. Hampir setiap bulan kami mengadakan seminar online dengan menggandeng senior atau teman yang menguasai bidang tersebut untuk menjadi pembicara. Saya sampai pernah berkelakar dengan teman-teman di LKPB kalau LKPB bisa saja mencetak rekor MURI sebagai lembaga yang paling sering mengadakan seminar. Pantas saja, dalam sebulan setidaknya kami mengadakan seminar sekali. Belum lagi kalau menjelang masuknya mahasiswa baru bisa-bisa dalam seminggu ada 2-3 kali seminar. Pada pertengahan 2020 hp yang saya gunakan untuk menghimpun massa seminar sempat overload hingga mati karena saking seringnya digunakan untuk seminar dan banyaknya peserta yang mengikuti seminar yang kami adakan. Untung saja kawan saya bersedia meminjami hp nya untuk sementara hingga terkumpul uang untuk membeli hp baru.

Belakangan ini selain mengadakan seminar, saya juga mengajak tim marketing LKPB untuk secara aktif melakukan kerjasama pelatihan TOEFL dengan instansi-instansi luar seperti organisasi kampus, perusahaan, dan lain-lain. Saya bertugas untuk mencari Nomor WA pemimpin atau perwakilan instansi yang akan kami ajak bekerjasama. Sementara dua kawan saya yang satu bertugas membuat proposal kerjasama, dan satunya lagi bertugas menghubungi instansi yang nomornya sudah kami dapatkan. Bentuk kerjasama yang kami tawarkan adalah dengan mengadakan pelatihan TOEFL sehari secara gratis, kemudian kami meminta instansi yang bekerja sama dengan kami untuk turut aktif menjualkan kelas reguler kami. Jika mereka berhasil menjualkan maka mereka akan mendapatkan komisis per peserta yang mendaftar melalui tim panitia instansi tersebut maka mereka berhak mendapatkan komisi 15rb per peserta. 

Di sini lah letak misteri dalam dunia marketing sebenarnya. Sekeras apapun dan sekuat apapun kita berusaha untuk menjualkan produk kelas pada suatu periode tidak mesti berbanding lurus dengan hasil dan keuntungan yang akan kita raih dari hasil promosi tersebut. Katakanlah pada suatu periode promosi kelas, kami mengadakan seminar dengan peserta berjumlah 100 orang. Tetapi, peserta yang berhasil kita closing bisa saja hanya 2 atau 3 orang saja. Namun pada kesempatan lain saat kami mengadakan seminar juga dengan peserta yang tidak mencapai 50 kami bisa mendapatkan hingga 10 orang. Di kesempatan lain dengan peserta yang mencapai seratusan, kami bisa mendapatkan 30 orang yang mau mengikuti kelas kami.

Tidak ada rumus pasti bagaiamana orang yang kita berikan informasi kelas dengan orang yang berhasil untuk ikut kelas kami. Semua itu misteri. Kita tidak dapat menerka apakah kelas bulan ini akan lebih sukses dari kelas bulan kemarin. Ataukah kelas bulan depan akan lebih banyak pesertanya atau sedikit itu semua sama sekali adalah sebuah misteri. Bisa saja orang yang kami berikan informasi pada bulan kemarin baru join kelas kami beberapa bulan setelahnya. Bisa saja orang yang bahkan tidak memfollow sosial media kami tiba-tiba chat kami dan mengatakan ingin ikut kelas kami.

Tugas kita sebagai tim marketing hanyalah mempromosikan dan terus mempromosikan produk kami kepada orang lain walaupun promosi kita, iklan kita, propaganda kita terlihat disepelekan oleh target market kita. Walaupun sepertinya mereka tidak mengacuhkan produk kita. Tetapi hati manusia tidak ada yang tahu kecuali dia yang maha membolak-balikkan hati. Bisa saja tahun depan, bisa saja besok, bisa saja bulan depan atau kapanpun salah satu atau beberapa dari mereka pasti ada yang kembali dan menghubungi kita lagi untuk dapat membeli produk yang pernah ktia tawarkan. Kita tidak akan pernah tahu. Yang terpenting istiqomah untuk terus melakukan promosi, agitasi, propaganda, atau apalah itu sebutannya. Rezeki Tuhan sangatlah luas, kita tidak tahu dari sebelah mana rizki kita akan kita dapatkan. Jangan pernah berhenti atau berputus asa dalam mencari rezeki. Karena sesungguhnya kita sudah memiliki jatah rezeki kita masing-masing.


Suatu sore di Soneyan, 25 Mei 2022.,

Sabtu, 12 Oktober 2019

AUTO LULUS TOEFL-IMKA: MUNGKINKAH?




Sebel yah, sudah susah-susah daftar di situs web PPB, sudah dibela-belain bangun sedari subuh buat daftar tes TOEFL/IMKA, dapet kelas, terus sudah rela bolos kuliah buat ikut tesnya. Eh, seminggu kemudian saat pengumuman ternyata skor masih di bawah standar kelulusan. Inginku berkata kasar.. KASAAARRRRR...!!! wkwkwk. Kira-kira begitulah perasaan sebagian besar dari kita terutama mahasiswa semester-semester menjelang dan sudah akhir. Di satu sisi, ingin segera lulus dan wisuda biar bisa membahagiakan orang tua. Di sisi lain, masih saja terganjal dengan tes TOEFL dan IMKA yang mungkin belum tentu akan kita gunakan saat sudah lulus nanti.

Sering kita terpikir mending ikut les di PPB aja deh. Bayar sekian rupiah, ikut beberapa kali pertemuan dan sim-salabim bisa awto-lulus TOEFL dan IMKA daripada harus tes berkali-kali, belajar sama temen atau mungkin les di lembaga luar kampus. Wkwkwk. Pokoknya serba instan deh. Bayar langsung lulus. Tapi apakah benar seperti itu?.

Sayangnya kenyataan tak seindah yang kita bayangin. Ternyata rumor yang beredar kalau ikut les di PPB dengan bayar sekian rupiah bisa langsung lulus itu adalah HOAX terbesar kedua abad ini setelah HOAX membagikan chat WA yang bisa otomatis mengisi baterai wkwkwk,. Les TOEFL atau IMKA di PPB memang memiliki satu keistimewaan. Apa itu?. Keistimewaan ikut les TOEFL/IMKA di PPB adalah setelah kita sudah mendapatkan materi dan modul eksklusif dari PPB kita bisa langsung mendapatkan ‘kursi’ untuk mengikuti tes tanpa melakukan pendaftaran online sebagaimana mahasiswa yang lain. Lantas apakah langsung lulus?, jawabannya adalah TENTU SAJA TIDAK.

Lulus tidaknya kita dalam ujian TOEFL/IMKA di PPB ya bergantung pada pemahaman kita sendiri-sendiri atas bahasa Inggris atau bahasa Arab itu. Bukan kok karena ikut les di PPB terus awto lulus. Kalo bisa gitu buat apa ada mata kuliah Bahasa Arab dan Inggris di kampus?. Buat apa lembaga-lembaga intra kampus semisal UKM Bahasa mengadakan pelatihan-pelatihan TOEFL dan IMKA?. Wkwkwk.

Jadi gini, saya kebetulan adalah mahasiswa jurusan Pendidikan Bahasa Arab. Ya sedikit banyak tahu lah bagaimana itu pengajaran bahasa, karakteristik bahasa dan lain sebagainya yang berkaitan dengan kebahasa-bahasaan. Wong, saya juga pernah dapat makul berbau kebahasaan walau tidak banyak. Bahasa itu bukanlah ilmu pengetahuan (science) seperti halnya matematika, fisika, kimia, ekonomi atau ilmu fiqih yang kalau kita baca dan tau konsepnya bisa langsung pinter. Bahasa itu lebih ke keterampilan (skill). Ya, memang ada rumus-rumus dalam bahasa. Rumus-rumus itu hanyalah pendukung dalam bahasa. Yang lebih penting dalam pembelajaran bahasa adalah ketersinambungan (kontinuitas).

Salah seorang dosen saya pernah mengatakan bahwa Bahasa itu seperti pisau. Semakin pisau tersebut digunakan maka semakin tajam pula pisau tersebut. Sebaliknya, semakin jarang pisau tersebut di pakai, maka yang terjadi adalah pisau akan menjadi berkarat dan tumpul. Begitu juga bahasa. Belajar bahasa dibutuhkan konsistensi dan kontinyuitas. Tidak bisa seorang manusia belajar bahasa dengan sistem kebut semalam langsung pandai dengan bahasa yang dipelajarinya.

Kita saja, sebagai orang Indonesia asli (atau saya yang sebagai Native Jawa Tulen lah wkwk), sejak kita lahir hingga kita bisa berbicara dengan bahasa ibu kita itu membutuhkan waktu yang tidak singkat. Pada awalnya mungkin hanya kata-kata sederhana yang mampu kita ucapkan seperti papa dan mama. Seiring berjalannya waktu mungkin kita bisa membentuk kalimat yang lebih kompleks. Kompleksitas kalimat yang terbentuk itu pun juga masih belum sempurna karena ketidaksempurnaan pengucapan karena lidah kita yang belum berkembang dengan sempurna, makanya sering muncul fenomena cadel di anak usia di bawah 5 tahun.

Praktis, kita normalnya baru bisa berbicara dengan baik dan benar itu kira-kira usia 7 tahun. Bayangkan, perlu waktu 7 tahun hanya untuk bisa berbicara bahasa ibu kita dengan baik dan benar. Ini kita belum membahas penguasaan bahasa kedua (bahasa nasional) dan bahasa ketiga (bahasa internasional). Berapa waktu yang kira-kira kita perlukan agar menguasai itu semua?. Dua kata, TIDAK SINGKAT.

Berangkat dari hal itu, maka mustahil bagi kita yang ingin lulus TOEFL atau IMKA hanya dengan sistem kebut semalam. Wong yang ikut les berbulan-bulan saja belum tentu lulus. Sebagian dari kita mungkin sering minta belajar trik-trik singkat saja deh mas.. biar yang ga pinter-pinter amat itu juga bisa lulus. Hmmm, iya sih memang trik-trik singkat dalam mengerjakan TOEFL/IMKA itu ada. Tetapi satu hal gaes, TIDAK SEMUA SOAL DALAM TOEFL/IMKA BISA DIKERJAKAN DENGAN TRIK. Perlu ada setidaknya penguasaan bahasa Inggris/Arab. Mustahil, tanpa pengetahuan bahasa Arab/Inggris sama sekali dan hanya mengandalkan trik-trik ajaib kita bisa lulus TOEFL/IMKA. Diperlukan adanya penguasaan setidaknya dasar-dasar bahasa Arab atau Inggris. Ya intinya gini deh, kita setidaknya tahu apa pertanyaan yang dimaksud dan bagaimana jawaban yang diminta.

Mulai sekarang, marilah kita perlahan tinggalkan pola pikir lama kita. Stop berpikir kalau semua masalah di dunia ini bisa diselesaikan secara instan. Seinstan-instannya mie goreng instan saja masih membutuhkan proses direbus dulu kok. Apalagi ini berkaitan dengan bahasa asing yang baru kita pelajari. 

Kalau pengin lulus TOEFL/IMKA bulan depan, maka belajarlah dari sekarang. Bisa belajar dengan teman yang sudah pro TOEFL atau IMKA. Belajarnya yang konsisten, jangan bolong-bolong kayak kerupuk wkwkwk. Atau kalau pengen lebih mantepnya bisa ikut les. Bisa di PPB atau di lembaga les yang lain. Wabil khusus les di luar PPB, saya sih sangat merekomendasikan teman-teman buat les di LKPB – Lembaga Kajian dan Pengajaran Bahasa.

Kenapa di sana?? Karena di LKPB itu materinya mantap, terstruktur, sistematis dan masif wkwkwk, terus dapet modul juga, dapet simulasi-simulasi soal juga, diajar oleh tentor-tentor yang tentunya sudah banyak makan asam garam TOEFL/IMKA. Biayanya terjangkau, cuma 200rb untuk 20x pertemuan selama satu bulan. Setiap pertemuan berarti hanya 10rb rupiah. Sama makan siang saya aja masih murah itu. Belum lagi kelas yang representatif dan nyaman, full WIFI juga. Dan yang paling penting adalah BERGARANSI. Karena sebagaimana yang saya katakan sebelumnya, tidak ada yang bisa menjamin kelulusan TOEFL/IMKA kita kalau bukan kita sendiri. Kalau lulus alhamdulillah, lah kalau engga mau belajar dimana lagi?, di LKPB kita bisa belajar lagi full set selama satu bulan gratis tanpa dipungut biaya hingga lulus TOEFL dan IMKA.

Buat yang penasaran bisa cek di instagram LKPB di @lkpb_id atau kalau mau nanya-nanya chat saja langsung ke CP nya via WA, insya Allah dibales kok. Nomornya 0823-2274-8403 atau 0838-0627-3737. Buruan daftar, kelas hanya terbatas untuk 40 orang setiap bulannya. Jadi? Mau lulus kapan? Gausah mikir-mikir lagi deh. Wkwk. Semangat!

Rujukan: 
1.https://www.ideapers.com/2017/10/benarkah-setelah-ikut-les-ppb-bisa-langsung-lulus-tes-toefl-dan-imka.html?m=0
2.https://sim-ppb.walisongo.ac.id

Minggu, 30 Juli 2017

Limang Alasan Geneo nek Kuwe Wong Pati kok Nyaman nek Semarang [Artikel Basa Jawa]

Pati karo Semarang iku ibarate koyok dulur tuwo. Mboh gene aku yo ora reti, nangeng mesti angger bada nek desaku neng Pati iku akeh banget motor karo mobil seng plate H. Di sisi lain, pas aku kuliah nek Semarang iki. Mbendino ubeng-ubengan dalan Semarang, uakeh buanget motor utowo mobil nganggo plat K akhiran A (plat Pati). Seolah-olah wong Pati nek Semarang iku rasane wes meh koyok nek omahe dewe.

    Ternyata pas tak teliti dewe, ono beberapa alasan kenopo wong Pati seng kerjo utowo Kuliah nek Semarang iku do betah urep nek kono. Iki kiro-kiro limang alasane geneo nek kuwe wong Pati kudu kerjo utowo kuliah nek Semarang. Nek kuwe nduwe alasan liyane sangger tulis ae alasanem nek kolom komentar. :D

Sabtu, 29 Juli 2017

Boso Jowo Pati vs Boso Jowo nJeporo [Artikel Basa Jawa]


Mbe'e podo-podo boso Jowo karo panggonane jejeran muk batesan karo gunung Murio, ternyata boso Jowo Pati mbek boso Jowo nJeporo iku bedane adoh. Senajan ora adoh-adoh banget nanging nek tau ketemu mesti kuwe aku iso mbedakno endi leh seng wong Pati karo endi seng wong Jeporo.

    Nek kene tak jelasno beberapa conto bedane boso Jowo Pati karo boso Jowo nJeporo. Nek menowo kuwe nduwe perbedaan liyo tulis ae komentarem nek kolom komentar ben podo-podo reti. :D

Membangun Pembelajaran Bahasa Arab yang Pancasilais

oleh: Muhammad Muhtam Amalana*)

Telah umum di antara kita bersama terutama di kalangan umat Islam bahwa Bahasa Arab adalah bahasa yang sakral. Berbeda dengan bahasa-bahasa lain, bagi Umat Islam Bahasa Arab adalah bahasa yang suci yang hanya diucapkan di saat-saat yang suci saja seperti beribadah, berdoa, membaca Al-Quran dan lain-lain serta haram diucapkan di tempat-tempat kotor semisal kamar mandi. Tulisan Arab pun tak lepas dari kesakralannya. Sering kita temui di sekitar kita ketika ada orang yang melihat tulisan Arab di kertas berserakan di lantai, secara spontan akan diambil dan diletakkan di 'tempat yang layak' meskipun tidak tahu apakah isi dari tulisan tersebut, bisa saja kertas tersebut berisi umpatan atau kata-kata kotor berbahasa Arab.

Rabu, 05 Juli 2017

Menjadi seorang Polyglot part. 1 (curhat)



Alhamdulillah setelah setahun berlalu, saya baru diberikan sedikit pencerahan oleh Sang Maha Pencerah dengan memberikan saya inspirasi untuk saya tuliskan di blog ini. Saya cek blog ini, terakhir kali saya posting adalah setahun yang lalu di bulan Juli juga, entah kenapa pada bulan antara Mei, Juni, Juli dan Agustus saya baru punya ide untuk menulis di blog :D. Mungkin ini pengaruh kuliah atau apa, tetapi kalau memang pengaruh kuliah kok banyak teman saya yang juga nge-blog bahkan menulis artikel hingga tembus ke koran nasional dengan kuliah yang tetap lancar. Hehehe mungkin hanya alasan saya saja yang sebenarnya males menuangkan kata-kata ke blog. Jujur saja sih, saya lebih senang mencurahkan ide-ide dan pemikiran absurd bin gak jelas saya di facebook. Selain lebih praktis, tentu hasilnya langsung terlihat berapa banyak yang meng-like, meng-share dan mengomentari postingan saya. Dibandingkan di blog yang buka blogger dot com itu udah berat (maklum internet seadanya), hasilnya juga belum bisa dilihat dengan instan sebagaimana di facebook. Yaah itulah sedikit alibi dari saya. Semoga saya selalu diberikan istiqomah agar bisa terus menulis dan mengabadikan pemikiran saya.

Baiklah, dalam tulisan ini saya mau bercerita (atau mungkin sedikit curhat) tentang pengalaman saya menjadi seorang