I.
PENDAHULUAN
Tuhan adalah sosok utama dalam setiap agama yang menjadi sesembahan
dan tempat berpegang setiap penganut agama. Ia dipercaya sebagai pencipta,
pengatur dan pemilik seluruh alam semesta ini. Ialah sebab
dari keberadaan segala sesuatu di alam ini sehingga makhluk yang diciptakannya
merasa bersyukur telah diberi kehidupan sehingga menyembah-Nya sebagai ungkapan
terima kasih kepada Tuhan.
Banyak konsep yang berbeda dalam
memandang sosok Tuhan dalam berbagai agama di dunia. Dalam agama Hindu atau
agama-agama non-Ibrahimik Tuhan pada umumnya dipandang sebagai sosok yang
menyerupai manusia yang tinggal pada suatu tempat dan memiliki banyak
manifestasi semisal hewan-hewan tertentu, atau bermanifestasi ke dalam bentuk
manusia-manusia suci pilihan untuk menjadi petunjuk bagi manusia. Dalam
agama-agama Ibrahimik seperti Islam, Yahudi dan Kristen -dalam hal ini Kristen
Ultra Ortodoks dan Unitarian- memandang
bahwa Tuhan hanyalah satu, tidak dapat digambarkan oleh akal manusia, memiliki
bentuk yang tak terbatas, maha agung, tidak bertempat dan mengatur segala sendi
kehidupan tanpa terkecuali.
Konsep Ketuhanan dalam agama-agama
Ibrahimik inilah yang menarik untuk diulas, terlebih di era modern saat ini
agama-agama yang masih sedarah tersebut malah bermusuhan dan saling membenci
satu sama lain. Mereka lupa bahwa sebenarnya mereka adalah satu dan tidak ada
perbedaan mendasar antara mereka. Dalam makalah ini penulis akan mencoba
menunjukkan ayat dari masing-masing Kitab Suci agama Islam, Kristen dan Yahudi
serta menguraikannya satu-persatu sehingga jelas bahwa Islam, Kristen dan
Yahudi adalah satu saudara, satu misi dan yang paling penting adalah satu Tuhan
yang sama.
II.
RUMUSAN
MASALAH
A.
Apa
dan siapa Tuhan?
B.
Bagaimana
Tuhan dalam Islam?
C.
Bagaimana
Tuhan dalam Kristen?
D.
Bagaimana
Tuhan dalam Yahudi?
III.
PEMBAHASAN
A.
DEFINISI
TUHAN
a.
Definisi Tuhan Secara Bahasa
Kata Tuhan
dalam Bahasa Indonesia diartikan sebagai sesuatu yang diyakini, dipuja dan
disembah oleh Manusia sebagai yang Mahakuasa, Mahaperkasa dan sebagainya[1].
Dalam Bahasa Inggris Tuhan disebut God yang memiliki arti the creator
and ruler of
the universe
and source of all moral authority; the supreme being[2], atau
pencipta dan pengatur alam semesta serta sumber semua kewenangan moral.
Dalam Bahasa Arab, Tuhan diartikan
Ilah[3]
hampir sepadan dengan Bahasa Ibrani yang menyebut Tuhan sebagai Eloah
dan memiliki bentuk agung (bentuk Ta’zim) Elohim yang berarti المعبود مطلقا
atau sesuatu yang secara mutlak disembah[4].
Sehingga
jika diglobalkan, istilah Tuhan berarti sesuatu yang diyakini, dipuja dan
disembah secara mutlak yang menjadi pencipta, pengatur dan pemilik seluruh alam
semesta.
b.
Nama
Tuhan
Dalam banyak Agama dan Kepercayaan, Tuhan memiliki nama yang
berbeda-beda. Dalam Hindu misalnya Tuhan disebut Sang Hyang Widhi yang mempunyai
manifestasi dalam bentuk Krishna, atau dalam Kekristenan modern terutama
penganut trinitas Tuhan disebut Bapa yang merujuk pada satu Tuhan yang Maha Agung
dan memiliki sebuah manifestasi pada bentuk Yesus, Kristen Yunani menyebutnya κυριος[5]. Dalam Yahudi dan Kekristenan Ultra-Ortodoks dan Unitarian Tuhan
disebut dalam tetagrammaton יהוה atau jika dilatinkan menjadi YHWH[6]. Kaum
Yahudi dan Kristen kuno dalam membaca YHWH sebagai Adonay karena terdapat
kepercayaan tidak boleh membaca nama Tuhan secara sembarangan dalam TaNaKh[7].
Dalam Islam sebagaimana tertera dalam Al-Quran, nama Tuhan disebut sebagai الله atau Allah[8].
Tuhan dalam pembahasan kali ini hanya
dikhususkan atau dibatasi hanya terkait Tuhan dalam Islam, Kristen dan Yahudi
yang tertulis dalam tiga kitab suci TaNaKh[9],
Perjanjian Baru dan Islam.
B.
TUHAN
DALAM ISLAM
Sosok
Tuhan (Allah) dalam Islam digambarkan sangat luas, banyak sekali sifat Tuhan
yang jika dijabarkan akan menjadi buku dengan banyak sekali jilid. Disini
penulis akan menjelaskan beberapa yang pokok diantaranya adalah Tuhan dalam
Islam digambarkan sebagai Tuhan yang Esa yang tidak ada
pembandingnya, kemudian Ia juga digambarkan sebagai Pencipta, Pemilik dan
Pengatur segala hal di alam semesta, Ia pun diyakini sebagai sosok yang
pengasih dan penyayang serta Ia juga Tuhan yang memerintahkan makhluknya untuk
saling mengasihi.
a.
Tuhan
Yang Esa
Dalam Al-Quran Wujud Tuhan digambarkan sebagai sosok yang Tunggal,
Mahaperkasa, Mahapencipta, pengatur dan pemilik Alam Semesta. Allah berfirman:
وَإِلَٰهُكُمْ
إِلَٰهٌ وَاحِدٌ ۖ
لَّا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ الرَّحْمَٰنُ الرَّحِيمُ
Artinya: “Dan Tuhanmu adalah Tuhan yang Esa. Tidak ada
Tuhan/Ilah lain kecuali Dia yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang”
(Al-Baqarah 2:163)
Jelas dalam ayat tersebut bahwa Allah SWT adalah tunggal, tidak ada
Tuhan atau Ilah lain yang berhak untuk disembah dan menjadi
tandingannya. Tidak ada satupun makhluk yang menyerupai atau dapat menandingi
Allah. Dalam ayat lain disebutkan:
...لَيْسَ
كَمِثْلِهِ شَيْءٌ ۖ
وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ
Artinya: “Tidak sesuatu
apapun yang menyerupai-Nya. Dan Dia Maha Mendengar dan Maha Melihat.” (As-Shu’ara
11:42)
Dia memerintahkan hamba-Nya untuk menyembah hanya kepada-Nya bukan
kepada Ilah lain.
وَاعْبُدُوا
اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا...
Artinya: “Dan sembahlah Allah
dan jangan kalian mempersekutukan-Nya dengan suatu apapun.” (An-Nisa’ 4:36)
b.
Tuhan
Pencipta dan Pengatur Segala Sesuatu
Dalam Islam, sosok Allah SWT digambarkan sebagai sosok tunggal
pencipta dan pengatur segala sesuatu di Dunia ini. Dia menciptakan langit dan bumi
beserta isinya tanpa bantuan Ilah lain. Dalam Al-Quran disebutkan:
إِنَّ
رَبَّكُمُ اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ
ثُمَّ اسْتَوَىٰ عَلَى الْعَرْشِ ۖ
يُدَبِّرُ الْأَمْرَ ۖ
مَا مِن شَفِيعٍ إِلَّا مِن بَعْدِ إِذْنِهِ ۚ
ذَٰلِكُمُ اللَّهُ رَبُّكُمْ فَاعْبُدُوهُ ۚ
أَفَلَا تَذَكَّرُونَ
Artinya: “Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah Yang menciptakan langit
dan bumi dalam enam masa, kemudian Dia ‘bersemayam[10]’
di atas 'Arsy untuk mengatur segala urusan. Tiada seorangpun yang akan memberi
syafa'at kecuali sesudah ada izin-Nya. (Dzat) yang demikian itulah Allah, Tuhan
kamu, maka sembahlah Dia. Maka apakah kamu tidak mengambil pelajaran?” (Yunus
10:2)
Ia juga menciptakan manusia dan makhluk-makhluk
yang ada di dunia ini termasuk manusia, hewan dan tumbuhan. Dalam ayat lain Ia
berfirman:
وَلَقَدْ
خَلَقْنَا الْإِنسَانَ مِن صَلْصَالٍ مِّنْ حَمَإٍ مَّسْنُونٍ
Artinya: “Dan
telah Kami ciptakan manusia (Adam) dari tanah kering (yang berasal) dari lumpur
hitam yang diberi bentuk.” (Al-Hijr 15:26)
هُوَ
الَّذِي أَنزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً ۖ
لَّكُم مِّنْهُ شَرَابٌ وَمِنْهُ شَجَرٌ فِيهِ تُسِيمُونَ
Artinya: “Dialah
yang menurunkan hujan dari langit untuk kamu, darinya kamu minum dan darinya
tumbuh tanaman-tanaman yang pada tempatnya kamu menggembalakan ternakmu.”
(An-Nahl 16:10)
c.
Tuhan
Yang Maha Pengasih dan Penyayang
Selain Maha Esa dan pencipta, pemilik dan pengatur segala sesuatu, sosok Tuhan dalam
Islam juga digambarkan sebagai sosok yang Maha Pengasih dan Penyayang. Ia
mengasihi semua makhluk-Nya dan tidak memandang apakah makhluk tersebut
mengimani-Nya atau tidak. Dalam sebuah ayat disebutkan:
هُوَ
اللَّهُ الَّذِي لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ۖ
عَالِمُ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ ۖ
هُوَ الرَّحْمَٰنُ الرَّحِيمُ
Artinya: Dialah Allah yang Tidak ada Tuhan/Ilah lain selain Dia.
Yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata. Dialah yang Maha Pengasih dan Maha
Penyayang. (Al-Hasr 59:22)
Ia memberikan rizki dan nikmat kepada semua makhluk tak terkecuali
manusia meski manusia tersebut kafir dan tidak mengimani-Nya.
وَهُوَ
الَّذِي سَخَّرَ الْبَحْرَ لِتَأْكُلُوا مِنْهُ لَحْمًا طَرِيًّا وَتَسْتَخْرِجُوا
مِنْهُ حِلْيَةً تَلْبَسُونَهَا وَتَرَى الْفُلْكَ مَوَاخِرَ فِيهِ وَلِتَبْتَغُوا
مِن فَضْلِهِ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
Artinya: “Dan Dialah yang menundukkan lautan (untuk kalian
manusia), agar kalian dapat makan daging darinya, dan darinya mengeluarkan
perhiasan yang kalian pakai, dan kamu melihat bahtera yang berlayar padanya
agar kalian mencari kebaikan darinya dan agar kalian semua bersyukur.”(An-Nahl
16:14)
d.
Memerintahkan
Untuk Berbuat Kebaikan
Yang terakhir dari sekian penggambaran sosok Tuhan dalam Islam,
yang terpenting adalah Allah melalui Al-Quran memerintahkan kepada Manusia
terutama kepada umat Islam untuk saling mengasihi dan menyayangi satu sama
lain. Tak hanya kepada manusia, tetapi bahkan kepada semua makhluk yang ada di
alam semesta. Allah berfirman:
يَا
أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُم مِّن ذَكَرٍ وَأُنثَىٰ وَجَعَلْنَاكُمْ
شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا ۚ
إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ ۚ
إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
Artinya: “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kalian dari
seorang laki-laki dan perempuan kemudian menjadikan kalian bersuku-suku dan
berbangsa-bangsa untuk saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia disisi
Allah adalah yang paling bertakwa diantara kalian. Sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui dan Maha Mengenal.” (Al Hujurat 49:13)
Ia bahkan secara khusus mengutus Nabi Muhammad dan umat Islam untuk
menjadi rahmat, sebagai wakil Tuhan yang mengasihi setiap makhluk yang ada di
alam semesta. Allah berfirman:
وَمَا
أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِّلْعَالَمِينَ
Artinya: “Dan tiadalah kami mengutus kamu (hai Muhammad) kecuali
sebagai rahmat bagi seluruh alam” (Al-Anbiyaa’ 21:107)
C.
TUHAN
DALAM KRISTEN
a.
Tuhan
Yang Esa
Dalam Iman Kristen Ultra-Ortodoks dan Unitarian, Tuhan dalam agama
Kristen adalah sosok yang tunggal. Frans Donald (2008:9) mengatakan bahwa Tuhan
dalam bibel adalah satu secara numerik bukan satu kesatuan sebagai sebuah
himpunan beberapa Tuhan di dalamnya. Tuhan secara mutlak hanya satu, tidak
memiliki tandingan yang lain, tidak memiliki anak dan manifestasi lain selain
wujud asli-Nya[11].
Dalam Perjanjian Baru, Yesus menyatakan:
Mark 12:29 ο δε ιησους
απεκριθη αυτω οτι πρωτη πασων των εντολων ακουε ισραηλ κυριος ο θεος ημων
κυριος εις εστιν
Artinya: “Jawab Yesus: ‘Hukum yang terutama ialah: Dengarlah,
hai orang Israel, Allah Tuhan kita, Allah itu esa.’”
Dalam qaul yang lain, James salah seorang murid Yesus mengatakan:
Jam 4:12 εις εστιν ο
νομοθετης ο δυναμενος σωσαι και απολεσαι συ τις ει ος κρινεις τον ετερον
Artinya: “Hanya ada satu Pembuat hukum dan Hakim, yaitu Dia yang
berkuasa menyelamatkan dan membinasakan. Tetapi siapakah engkau, sehingga
engkau mau menghakimi sesamamu manusia?
Juga Yesus melalui mimpi kepada Yohanes ketika setelah diangkat
oleh Tuhan ia mengatakan:
Rev 22:9 και λεγει μοι
ορα μη συνδουλος σου γαρ ειμι και των αδελφων σου των προφητων και των
τηρουντων τους λογους του βιβλιου τουτου τω θεω προσκυνησον
Artinya: “Tetapi ia berkata kepadaku: "Jangan berbuat
demikian! Aku adalah hamba, sama seperti engkau dan saudara-saudaramu, para
nabi dan semua mereka yang menuruti segala perkataan kitab ini. Sembahlah
Allah!"
Memang sebagaimana kita ketahui bersama bahwa kedudukan Yesus dalam
iman kekristenan masih diperdebatkan. Menurut kaum Kristen mainstream,
Yesus dipandang sebagai satu dari tiga oknum Tuhan dalam Trinitas. Namun,
beberapa sekte dalam Kristen –termasuk Kesaksian Jehovah yang dianggap sesat
oleh Kristen mainstream- justru menolak pandangan tersebut[12].
Mereka beranggapan bahwa Yesus tidak pernah menyatakan secara langsung maupun
tidak langsung bahwa ia adalah Tuhan, ia pun juga tidak
pernah memerintahkan murid-muridnya untuk mempersekutukan Tuhan[13].
b.
Pencipta
dan Pengatur Segala Sesuatu
Hampir paralel dengan Islam, dalam Perjanjian Baru, sosok Tuhan
digambarkan sebagai satu-satunya pencipta, pemilik dan pengatur alam
semesta. Yesus mengatakan dalam sebuah
ayat:
Matthew 19:4 ο δε αποκριθεις
ειπεν αυτοις ουκ ανεγνωτε οτι ο ποιησας απ αρχης αρσεν και θηλυ εποιησεν αυτους
Artinya: “Jawab Yesus: ‘Tidakkah kamu baca, bahwa Ia yang
menciptakan manusia sejak semula menjadikan mereka laki-laki dan perempuan?’”
Setali tinga uang, malaikat yang menemui Yohanes sang Pembaptis
(Nabi Yahya) dalam kitab Wahyu juga mengatakan:
Revelation 10:6 και ωμοσεν εν
τω ζωντι εις τους αιωνας των αιωνων ος εκτισεν τον ουρανον και τα εν αυτω και
την γην και τα εν αυτη και την θαλασσαν και τα εν αυτη οτι χρονος ουκ εσται ετι
Artinya: “dan ia (malaikat) bersumpah demi Dia (Allah) yang
hidup sampai selama-lamanya, yang telah menciptakan langit dan segala isinya,
dan bumi dan segala isinya, dan laut dan segala isinya, katanya: ‘Tidak akan
ada penundaan lagi!’”
Jelas dari ayat-ayat di atas bahwa sosok Tuhan dalam Kristen adalah
sosok yang Maha Pencipta, Pemilik dan Pengatur segala sesuatu. Memang, jika
ditelisik dan dicari lebih lanjut, ayat-ayat tentang sosok Maha Pencipta dalam Perjanjian Baru
sangatlah sedikit dan tidak sebanyak ayat yang ada pada TaNaKh atau Al-Quran,
karena ayat dalam perjanjian baru lebih banyak membahas tentang hukum dan kisah
Yesus dibanding membahas hal-hal yang berkaitan dengan Teologis.
c.
Tuhan
Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang
Selain Maha Pencipta, Tuhan dalam Iman Kekristenan digambarkan
sebagai sosok yang Maha Pengasih dan Penyayang kepada semua makhluk. Dalam satu
kesempatan Yesus mengatakan:
John 15:9 καθως ηγαπησεν με ο πατηρ καγω ηγαπησα υμας μεινατε εν τη
αγαπη τη εμη
Artinya: “Seperti Bapa[14]
telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di
dalam kasihku itu.”
Ditegaskan kembali dalam Yohanes 17:23, Yesus mengatakan:
John 17:23 εγω εν αυτοις
και συ εν εμοι ινα ωσιν τετελειωμενοι εις εν και ινα γινωσκη ο κοσμος οτι συ με
απεστειλας και ηγαπησας αυτους καθως εμε ηγαπησας
Artinya: “Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku supaya
mereka sempurna menjadi satu, agar dunia tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus
Aku dan bahwa Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku.”
d.
Memerintahkan
Untuk Berbuat Kebaikan
Agama Kristen pada umumnya dikenal sebagai agama Kasih Sayang. Bukan
tanpa alasan, tetapi banyak ayat-ayat dalam Perjanjian Baru yang memerintahkan
orang Kristen untuk berbuat baik menjadi murid-murid Tuhan yang dikirim ke
dunia.
Berikut beberapa perintah Tuhan yang diwahyukan melalui Yesus dalam
Perjanjian Baru:
Mark 12:29 ο δε ιησους
απεκριθη αυτω οτι πρωτη πασων των εντολων ακουε ισραηλ κυριος ο θεος ημων
κυριος εις εστιν
Artinya: “Jawab Yesus: ‘Hukum yang terutama ialah: Dengarlah,
hai orang Israel, Allah Tuhan kita, Allah itu esa.’”
Ayat ini paralel dengan Al-Quran yakni Al-Ikhlas ayat 1-4 dan dalam
TaNaKh kitab Ulangan 6:4.
Selain perintah mengesakan Tuhan, dalam Kristen juga diperintahkan
untuk mengasihi sesama manusia, membayar zakat
Rom 13:9 το γαρ ου
μοιχευσεις ου φονευσεις ου κλεψεις ου ψευδομαρτυρησεις ουκ επιθυμησεις και ει
τις ετερα εντολη εν τουτω τω λογω ανακεφαλαιουται εν τω αγαπησεις τον πλησιον
σου ως εαυτον
Artinya: “Karena firman: jangan berzinah, jangan membunuh,
jangan mencuri, jangan mengingini dan firman lain manapun juga, sudah tersimpul
dalam firman ini, yaitu: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri!”
Juga perintah dalam bersedekah
Matthew 6:2-3 οταν ουν ποιης ελεημοσυνην μη σαλπισης εμπροσθεν σου
ωσπερ οι υποκριται ποιουσιν εν ταις συναγωγαις και εν ταις ρυμαις οπως
δοξασθωσιν υπο των ανθρωπων αμην λεγω υμιν απεχουσιν τον μισθον αυτων. σου δε ποιουντος ελεημοσυνην μη γνωτω η
αριστερα σου τι ποιει η δεξια σου
Artinya: “Jadi apabila engkau memberi sedekah, janganlah engkau
mencanangkan hal itu, seperti yang dilakukan orang munafik di rumah-rumah
ibadat dan di lorong-lorong, supaya mereka dipuji orang. Aku berkata kepadamu:
Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya. Tetapi jika engkau memberi sedekah,
janganlah diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu.”
D.
TUHAN
DALAM YAHUDI
a.
Tuhan
Yang Esa
Agama Yahudi (Judaisme) dianggap sebagai bentuk agama paling
tua yang menganut monotheisme. Bahkan mereka mengklaim bahwa model
ketuhanan dan keberagamaan dalam Islam dan Kristen diadaptasi dari ajaran ini.
Meski sebagian besar ulama dalam Islam dan pemikir Kristen menolak pandangan
tersebut.
Tak jauh berbeda dengan Islam dan Kristen, dalam agama Yahudi sosok
Tuhan (YHWH) juga digambarkan sebagai sosok yang tunggal dan esa. Tidak ada
sekutu atau bandingan yang bisa menandingi sosok Tuhan dalam iman
Yahudi. YHWH berfirman dalam satu ayat:
שְׁמַ֖ע יִשְׂרָאֵ֑ל יְהוָ֥ה אֱלֹהֵ֖ינוּ יְהוָ֥ה אֶחָֽד׃
Artinya: “Dengarlah hai Israel, YHWH Tuhan kita, YHWH
itu esa.” (Ulangan 6:4)
Dalam ayat lain
אָֽנֹכִ֖י֙ יְהוָ֣ה אֱלֹהֶ֑֔יךָ אֲשֶׁ֧ר הוֹצֵאתִ֛יךָ מֵאֶ֥רֶץ
מִצְרַ֖יִם מִבֵּ֣֥ית עֲבָדִֽ֑ים׃ לֹֽ֣א יִהְיֶֽה־לְךָ֛֩ אֱלֹהִ֥֨ים אֲחֵרִ֖֜ים עַל־פָּנָֽ֗יַ׃
Artinya: “Akulah ALLAH, Tuhanmu, yang membawa engkau
keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan. Jangan ada padamu Ilah lain di
hadapan-Ku.” (Kejadian 20:2-3)
b.
Pencipta
dan Pengatur Segala Sesuatu
Sama dengan Islam dan Kristen, sosok YHWH
digambarkan sebagai Tuhan yang Maha Pencipta, pemilik dan pengatur segala
sesuatu. Dalam Kitab Kejadian bahkan dibahas secara lengkap proses penciptaan
dunia secara detil dan jelas. Dalam kitab Kejadian disebutkan
בְּרֵאשִׁ֖ית בָּרָ֣א אֱלֹהִ֑ים אֵ֥ת הַשָּׁמַ֖יִם
וְאֵ֥ת הָאָֽרֶץ׃
Artinya: “Pada mulanya Tuhan menciptakan
langit dan bumi” (Kejadian 1:1)
וַיֹּ֣אמֶר אֱלֹהִ֔ים נַֽעֲשֶׂ֥ה אָדָ֛ם בְּצַלְמֵ֖נוּ
כִּדְמוּתֵ֑נוּ וְיִרְדּוּ֩ בִדְגַ֨ת הַיָּ֜ם וּבְעֹ֣וף הַשָּׁמַ֗יִם וּבַבְּהֵמָה֙
וּבְכָל־הָאָ֔רֶץ וּבְכָל־הָרֶ֖מֶשׂ הָֽרֹמֵ֥שׂ עַל־הָאָֽרֶץ׃
Artinya: Berfirmanlah Allah: "Baiklah
Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita[15],
supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan
atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap
di bumi.
וַיְכַ֤ל אֱלֹהִים֙ בַּיֹּ֣ום הַשְּׁבִיעִ֔י מְלַאכְתֹּ֖ו
אֲשֶׁ֣ר עָשָׂ֑ה וַיִּשְׁבֹּת֙ בַּיֹּ֣ום הַשְּׁבִיעִ֔י מִכָּל־מְלַאכְתֹּ֖ו אֲשֶׁ֥ר
עָשָֽׂה׃ וַיְבָ֤רֶךְ אֱלֹהִים֙ אֶת־יֹ֣ום הַשְּׁבִיעִ֔י וַיְקַדֵּ֖שׁ
אֹתֹ֑ו כִּ֣י בֹ֤ו שָׁבַת֙ מִכָּל־מְלַאכְתֹּ֔ו אֲשֶׁר־בָּרָ֥א אֱלֹהִ֖ים לַעֲשֹֽׂות׃
Artinya: “Ketika Allah pada hari ketujuh
telah menyelesaikan pekerjaan yang dibuat-Nya itu, berhentilah Ia pada hari
ketujuh dari segala pekerjaan yang telah dibuat-Nya itu. Lalu Allah memberkati
hari ketujuh itu dan menguduskannya, karena pada hari itulah Ia berhenti dari
segala pekerjaan penciptaan yang telah dibuat-Nya itu.” (Kejadian 2:2-3)[16]
c.
Tuhan
Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang
YHWH digambarkan pula sebagai sosok yang Pengasih dan Penyayang
kepada semua makhluk tanpa memandang apakah makhluk tersebut beriman atau tidak
kepada-Nya.
וַיַּעֲבֹ֨ר יְהוָ֥ה׀ עַל־פָּנָיו֮ וַיִּקְרָא֒ יְהוָ֣ה׀
יְהוָ֔ה אֵ֥ל רַח֖וּם וְחַנּ֑וּן אֶ֥רֶךְ אַפַּ֖יִם וְרַב־חֶ֥סֶד וֶאֱמֶֽת׃
Artinya: “Berjalanlah[17]
ALLAH lewat dari depannya dan berseru: "ALLAH, ALLAH, Tuhan penyayang dan
pengasih, panjang sabar, berlimpah kasih-Nya dan setia-Nya,”(Eksodus 17:05)
Dalam
Mazmur, Nabi Daud As memuji Tuhan dan menuliskan:
וְאַתָּ֣ה אֲ֭דֹנָי אֵל־רַח֣וּם וְחַנּ֑וּן אֶ֥רֶךְ
אַ֝פַּ֗יִם וְרַב־חֶ֥סֶד וֶאֱמֶֽת׃
Artinya: “Tetapi Engkau, ya Tuhan, Allah
penyayang dan pengasih, panjang sabar dan berlimpah kasih dan setia”
(Mazmur 86:15)
חַנּ֣וּן יְהוָֹ֣ה וְצַדִּ֑יק וֵ֖אלֹהֵ֣ינוּ מְרַחֵֽם
Artinya: “ALLAH adalah pengasih dan adil, Tuhan
kita penyayang.”(Mazmur 116:5)
d.
Memerintahkan
Untuk Berbuat Kebaikan
Semua agama Ibrahimik mengajarkan para penganutnya untuk berbuat
kebaikan. Tidak hanya Islam, Kristen dan Yahudi memiliki satu misi yang sama
untuk menjadi rahmat bagi seluruh alam. YHWH memerintahkan pengikut Yahudi
untuk berbuat kebaikan-kebaikan.
לֹֽא־תִקֹּ֤ם וְלֹֽא־תִטֹּר֙ אֶת־בְּנֵ֣י עַמֶּ֔ךָ
וְאָֽהַבְתָּ֥ לְרֵעֲךָ֖ כָּמֹ֑וךָ אֲנִ֖י יְהוָֽה׃
Artinya: “Janganlah engkau menuntut balas, dan janganlah menaruh
dendam terhadap orang-orang sebangsamu, melainkan kasihilah sesamamu manusia
seperti dirimu sendiri; Akulah TUHAN.”
Bahkan secara khusus YHWH menurunkan Sepuluh Perintah yang dikenal
dengan The Ten Commandments yang berisi tentang perintah-perintah kepada
manusia untuk berbuat kebaikan. Tercantum dalam Eksodus pasal 20.
כַּבֵּ֥ד אֶת־אָבִ֖יךָ וְאֶת־אִמֶּ֑ךָ לְמַ֨עַן֙
יַאֲרִכ֣וּן יָמֶ֔יךָ עַ֚ל הָאֲדָמָ֔ה אֲשֶׁר־יְהוָ֥ה אֱלֹהֶ֖יךָ נֹתֵ֥ן לָֽךְ׃
לֹ֥֖א תִּֿרְצָֽ֖ח: לֹ֣֖א תִּֿנְאָֽ֑ף׃ לֹ֣֖א תִּֿגְנֹֽ֔ב׃ לֹֽא־תַעֲנֶ֥ה בְרֵעֲךָ֖ עֵ֥ד שָֽׁקֶר׃ ס לֹ֥א תַחְמֹ֖ד בֵּ֣ית רֵעֶ֑ךָ לֹֽא־תַחְמֹ֞ד אֵ֣שֶׁת רֵעֶ֗ךָ
וְעַבְדֹּ֤ו וַאֲמָתוֹ֙ וְשׁוֹרֹ֣ו וַחֲמֹרֹ֔ו וְכֹ֖ל אֲשֶׁ֥ר לְרֵעֶֽךָ׃ פ
Artinya: “Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya lanjut umurmu di
tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu. Jangan membunuh. Jangan
berzinah. Jangan mencuri. Jangan mengucapkan saksi dusta tentang sesamamu.
Jangan mengingini rumah sesamamu; jangan mengingini isterinya, atau hambanya
laki-laki, atau hambanya perempuan, atau lembunya atau keledainya, atau apapun
yang dipunyai sesamamu."
IV.
KESIMPULAN
Agama-Agama
Ibrahimik yakni Islam, Kristen dan Yahudi memiliki konsep ketuhanan yang sama.
Mereka sama-sama memandang Tuhan sebagai sosok yang tunggal, sosok pencipta,
pemilik dan pengatur segala sesuatu dan Tuhan yang memerintahkan para hamba-Nya
untuk saling mengasihi satu sama lain. Karena pada dasarnya agama-agama ini
berasal dari satu sumber yang sama dan sama-sama menyembah pada Tuhan yang sama
meski beberapa diantaranya di zaman modern ini sudah terjadi penyimpangan
kesana dan kemari.
Tidaklah
penting mengulas perbedaan yang ada pada tiga agama bersaudara tersebut. Yang
terpenting adalah bagaimana caranya ketiga agama yang bersaudara itu bisa hidup
berdampingan ditengah semakin runyamnya hubungan mereka saat ini. Perbedaan
yang ada bukanlah untuk dibesar-besarkan, justru dengan itu bisa menjadi
momentum bagi kita untuk hidup rukun berdampingan.
Sebaiknya
kita ingat kembali bahwa misi yang diemban ketiga agama tersebut adalah sama.
Satu misi mengesakan Tuhan. Mari kita lupakan segala bentuk perpecahan dan
kembali bersatu dengan meminjam istilah Imam Shamshi Ali sebagai “Anak-Anak
Ibrahim”.
V.
PENUTUP
Demikian
makalah ini saya buat, mungkin masih banyak kekurangan sana-sini yang harus
dilengkapi mengingat sangat terbatasnya waktu yang penulis miliki. Apabila
terdapat kekurangan saya mohon maaf. Dan tentu saya mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari segenap pembaca semua demi kebaikan saya kedepannya
VI.
DAFTAR
PUSTAKA
__, Al-Quran dan Terjemahannya. Jakarta: Departemen Agama
RI, 1987
__, Alkitab Indonesia. Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia.
1995
Munawwir, A.W, Kamus Al-Munawwir, Yogyakarta: Pustaka
Progressif, 1997.
NA, Oxford Dictionary, Oxford: Oxford University Press, 2005
Donald, Frans, Allah dalam Alkitab dan Alquran, Semarang:
Borobudur Publishing, 2010.
Kamus Besar Bahasa Indonesia
Donald, Frans, Menjawab Doktrin Tritunggal. Semarang:
Borobudur Publishing, 2009
Kristi, Ellen, Bukan Allah tapi Tuhan. Semarang: Borobudur
Publishing, 2008.
Ali, Imam Shamsi dan Rabi March Schneier, Anak-Anak Ibrahim.
Bandung: Mizan, 2014.
Software Davar4 beta2
The Analytic Septuagint
STRIPD Hebrew Lexicon
STRIPD Greek Lexicon
[1] Kamus
Besar Bahasa Indonesia
[2] NA, Oxford
English Dictionary. (Oxford: Oxford University Press, 2005).
[3] A.W
Munawwir, Kamus Al-Munawwir Arab-Indonesia. (Yogyakarta: Pustaka
Progressif, 1997)
[4] Anonim, Kamus
Al-Munjid. (Libanon: Dar el-Machreq sarl, 2011)
[5] Lihat Analytic
Septuagint Exodus 6:7
[6] Lihat Biblia
Hebraica Exodus 6:7
[7] Lihat Keluaran
20:7
[8] Lihat QS
Al-Baqarah 2:255
[9] Torah
Neviim ve Khetuvim, istilah yang merujuk pada kitab-kitab di Perjanjian Lama
[10]
Bersemayam yang dimaksudkan adalah berkuasa atas langit dan bumi seisinya
setelah enam masa penciptaan dunia bukan bersemayam dalam arti duduk di arsy.
Bandingkan dengan Kejadian 2:2
[11] Frans
Donald, Menjawab Doktrin Tritunggal. (Semarang: Borobudur Publishing,
2008)
[12] Frans
Donald, Allah dalam Alkitab dan Alquran. (Semarang: Borobudur
Publishing, 2010) hal 35
[13] Ibid
hlm 36
[14] Yesus
menyebut Bapa disini bukan berarti Bapa dalam
artian Biologis. Menurut tafsir Kristen Unitarian, kata Bapa disini memiliki
arti sebagai bentuk kedekatan Yesus dengan Tuhan sebagaimana kedekatan Ayah
dengan Anak. Yesus bukanlah Anak Allah
dan Allah bukanlah Bapak dari Yesus. Lihat Ellen Kristi (2008:33)
[15] Gambar dan Rupa Tuhan bukan berarti Manusia serupa dengan Tuhan secara
Fisik. Dalam tafsir Rabbani dijelaskan bahwa Gambar dan Rupa Tuhan yang
dimaksud adalah sifat-sifat Tuhan yang diberikan Tuhan untuk manusia seperti
sifat pemaaf, penolong, penyayang dsb. Lihat (Abrahamson 2009:45)
[16]
Bandingkan dengan QS Yunus 10:2
[17] Kata berjalan
disini bukanlah Tuhan yang datang dan berjalan kepada Nabi Musa, tetapi bentuk
representasi Tuhan yang berupa Semak yang terbakar. Lihat dalam kisah Eksodus
bangsa Israel.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar