Minggu, 03 April 2016

Na'at Shina'i | النعت الصناعي

yep, kembali lagi sama ane Muhtam.. :D
gatau lagi kesambet apa tapi tiba-tiba pengen nulis lagi di blog imut ini setelah beberapa bulan vakum dari dunia tulis menulis. Huehehe

kali ini ane tidak mau bahas tentang keislaman atau kajian yang berat-berat yang ane yakin kalian semua tidak paham sama maksud saya. :v


saya disini mau nulis tentang Arabic Grammar atau Tata Bahasa Arab yang biasa disebut sebagai Nahwu. Yah mungkin beberapa post kedepan ane bakalan isi sama hal-hal berbau bahasa Arab/Inggris. Ya maklumlah, ane sekarang kan anak kuliahan coy. Kuliahnya aja jurusan Bahasa Arab masa punya blog isinya perbandingan Agama kan ga nyambung :v. maka dari itu disini ane mau nulis tentang bahasa arab dalam hal ini nahwu.

materi nahwu yang ane tulis disini merupakan kumpulan materi-materi perkuliahan ane yang ane tulis di binder kemudian ane rangkum kembali buat dipost di blog.
Oke, capcus saja, mungkin kalian juga sudah muak lihat basa-basi saya.

Saya disini bakalan bahas tentang Na'at Shina'i (النعت الصناعي). Mungkin ada yang pernah mendengar apa itu Na'at Shina'i? :v. Yakin dah, pasti pada belum pernah denger. Soalnya ane kemaren pas kuliah materi ini dapet tugas mencari di internet dan jujur saja ane pusing mencarinya, karena Eror404: Materi Not Found. :v

Jadi begini, Na'at Shina'i itu Na'at (kata sifat) yang terbentuk dari Mashdar. Dengan kata lain yaitu Naat yang dibentuk dari Isim yang ditandai dengan ya' nisbah dan kadang diikuti ta' ta'nis.

Istilahnya gampangnya sih ane menyebut 'mengkatasifatkan kata benda'. Mengapa? karena na'at shina'i ini terbentuk dari bukan dari murni kata sifat. Misal, Muhtam yang Ganteng (مهتم الجميل) jelas kalau kata al-jamiilu disini adalah murni kata sifat. Sementara naat sinai itu dulunya bukan kata sifat (cuma kata benda biasa). Seperti contoh:

إندونيسيا بلاد تحترم القيمَ الإنسانية
Indonesia adalah negara yang menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.

kata al-insaniyyah di atas bukanlah murni kata sifat. Kata al-Insaniyyah berasal dari kata benda 'الإنسان' yang berarti manusia. Tetapi ia diikuti sama ya' nisbah dan ta' ta'nis serta berada di posisi na'at jadinya dia berubah makna yang asalnya manusia menjadi kemanusiaan. Paham?

contoh lain adalah:
مهتم الإندونيسي
Muhtam yang dari Indonesia

Kata al-Indunisi disini juga bukan murni kata sifat, melainkan ia adalah isim yang dibuat kata sifat dengan ditambahi ya' nisbah. Lho kok ga ada huruf ta'nya?? Ingat! naat itu mengikuti man'utnya. kata Muhtam disini adalah mudzakar (cowok) maka haram bagi kata al-indunisi untuk diberi ta' ta'nis. Makanya cukup diberi ya nisbah.
----------
Emang sih hampir mirip sama  Mashdar Shinai. Tetapi ada perbedaan yang sangat mencolok. Disini perbedaannya.
1. Naat shinai itu mengkatasifatkan kata benda. Sedangkan mashdar shinai itu mengkatabendakan kata kerja.
2. Naat shinai itu fleksibel. Bisa dikasih ta' ta'nis atau tidak tergantung sama man'utnya. Sedangkan Mashdar Shina'i itu mutlak. Apapun yang terjadi Mashdar Shina'i itu tetep harus ada ya' nisbah dan ta' marbuthoh nya.
3. Naat shinai itu posisinya pasti jatuh setelah man'ut. Kalau bukan jatuh setelah man'ut namanya jadi Mashdar shina'i..

contoh perbedaannya ini..
1. Naat Shina'i
أتعلّم اللغةَ العربيةَ
‍kata al-arabiyah jatuh setelah al-lughah dan menempati posisi na'at.
2. Mashdar Shina'i
رأيت العربية في الجامعة
saya tadi melihat orang arab di kampus.

hmmm kira-kira itu dulu deh, kalo ada pertanyaan boleh tanya di fb ku disini: Muhammad Muhtam Amalana :v.
udah paham kan?? :v
terimakasih udah nyempetin baca :v

Tidak ada komentar:

Posting Komentar