Pati karo Semarang iku ibarate koyok dulur tuwo. Mboh gene aku yo ora reti, nangeng mesti angger bada nek desaku neng Pati iku akeh banget motor karo mobil seng plate H. Di sisi lain, pas aku kuliah nek Semarang iki. Mbendino ubeng-ubengan dalan Semarang, uakeh buanget motor utowo mobil nganggo plat K akhiran A (plat Pati). Seolah-olah wong Pati nek Semarang iku rasane wes meh koyok nek omahe dewe.
Ternyata pas tak teliti dewe, ono beberapa alasan kenopo wong Pati seng kerjo utowo Kuliah nek Semarang iku do betah urep nek kono. Iki kiro-kiro limang alasane geneo nek kuwe wong Pati kudu kerjo utowo kuliah nek Semarang. Nek kuwe nduwe alasan liyane sangger tulis ae alasanem nek kolom komentar. :D
find me on fb: Muhammad Muhtam Amalana || ig: @Ini_Muhtam || muhtam.xfriends@yahoo.com
Minggu, 30 Juli 2017
Sabtu, 29 Juli 2017
Boso Jowo Pati vs Boso Jowo nJeporo [Artikel Basa Jawa]
Mbe'e podo-podo boso Jowo karo panggonane jejeran muk batesan karo gunung Murio, ternyata boso Jowo Pati mbek boso Jowo nJeporo iku bedane adoh. Senajan ora adoh-adoh banget nanging nek tau ketemu mesti kuwe aku iso mbedakno endi leh seng wong Pati karo endi seng wong Jeporo.
Nek kene tak jelasno beberapa conto bedane boso Jowo Pati karo boso Jowo nJeporo. Nek menowo kuwe nduwe perbedaan liyo tulis ae komentarem nek kolom komentar ben podo-podo reti. :D
Membangun Pembelajaran Bahasa Arab yang Pancasilais
oleh: Muhammad Muhtam Amalana*)
Telah umum di antara kita bersama terutama di kalangan umat Islam bahwa Bahasa Arab adalah bahasa yang sakral. Berbeda dengan bahasa-bahasa lain, bagi Umat Islam Bahasa Arab adalah bahasa yang suci yang hanya diucapkan di saat-saat yang suci saja seperti beribadah, berdoa, membaca Al-Quran dan lain-lain serta haram diucapkan di tempat-tempat kotor semisal kamar mandi. Tulisan Arab pun tak lepas dari kesakralannya. Sering kita temui di sekitar kita ketika ada orang yang melihat tulisan Arab di kertas berserakan di lantai, secara spontan akan diambil dan diletakkan di 'tempat yang layak' meskipun tidak tahu apakah isi dari tulisan tersebut, bisa saja kertas tersebut berisi umpatan atau kata-kata kotor berbahasa Arab.
Telah umum di antara kita bersama terutama di kalangan umat Islam bahwa Bahasa Arab adalah bahasa yang sakral. Berbeda dengan bahasa-bahasa lain, bagi Umat Islam Bahasa Arab adalah bahasa yang suci yang hanya diucapkan di saat-saat yang suci saja seperti beribadah, berdoa, membaca Al-Quran dan lain-lain serta haram diucapkan di tempat-tempat kotor semisal kamar mandi. Tulisan Arab pun tak lepas dari kesakralannya. Sering kita temui di sekitar kita ketika ada orang yang melihat tulisan Arab di kertas berserakan di lantai, secara spontan akan diambil dan diletakkan di 'tempat yang layak' meskipun tidak tahu apakah isi dari tulisan tersebut, bisa saja kertas tersebut berisi umpatan atau kata-kata kotor berbahasa Arab.
Rabu, 05 Juli 2017
Menjadi seorang Polyglot part. 1 (curhat)
Alhamdulillah setelah setahun berlalu, saya baru diberikan
sedikit pencerahan oleh Sang Maha Pencerah dengan memberikan saya inspirasi
untuk saya tuliskan di blog ini. Saya cek blog ini, terakhir kali saya posting
adalah setahun yang lalu di bulan Juli juga, entah kenapa pada bulan antara
Mei, Juni, Juli dan Agustus saya baru punya ide untuk menulis di blog :D.
Mungkin ini pengaruh kuliah atau apa, tetapi kalau memang pengaruh kuliah kok
banyak teman saya yang juga nge-blog bahkan menulis artikel hingga tembus ke
koran nasional dengan kuliah yang tetap lancar. Hehehe mungkin hanya alasan
saya saja yang sebenarnya males menuangkan kata-kata ke blog. Jujur saja sih,
saya lebih senang mencurahkan ide-ide dan pemikiran absurd bin gak jelas saya
di facebook. Selain lebih praktis, tentu hasilnya langsung terlihat berapa
banyak yang meng-like, meng-share dan mengomentari postingan saya. Dibandingkan
di blog yang buka blogger dot com itu udah berat (maklum internet seadanya),
hasilnya juga belum bisa dilihat dengan instan sebagaimana di facebook. Yaah
itulah sedikit alibi dari saya. Semoga saya selalu diberikan istiqomah agar
bisa terus menulis dan mengabadikan pemikiran saya.
Baiklah, dalam tulisan ini saya mau bercerita (atau mungkin
sedikit curhat) tentang pengalaman saya menjadi seorang
Langganan:
Postingan (Atom)