Jumat, 26 Juni 2015

Teruntuk Engkau hai Bintang Kejora

Teruntuk engkau hai bintang kejora
Sebuah bintang yang datang di kala senja
Sebuah bintang yang datang di kala sinar mentari hampir sirna
Sebuah bintang yang datang di kala beribu bintang lain masih malu-malu menampakkan cahyanya

Hai bintang kejora
Aku disini memandangmu dan mengagumimu
Indah nan terang cahyamu berbalut langit berwarna jingga
nampak di ujung barat cakrawala terlihat terang nan mempesona sinarmu
seakan mengejek diriku yang bodoh dan dungu di pangkuan buwana

Hai bintang kejora
Aku tak tahu akan jadi seperti apa langit senja tanpa hadirmu
Mungkin hanya akan terlihat mega oranye dengan sedikit awan-awan jahat, yang mencoba menghalangi horison barat,
Atau mungkin sombongnya mentari hanya akan mencoret-coret langit dengan sinarnya yang terang namun membosankan
Hah,, Pasti akan sangat memuakkan disini hanya memandang senja tanpa bintang
Sang langitpun pasti akan enggan  menutup hari tanpa keceriaanmu

Hai bintang kejora
Kumohon, jangan pernah tinggalkan aku disini
Di tempat ini, tepat di kursi ini di suatu senja di bulan Mei
Jujur, aku senang melihat cahyamu
Aku senang melihat keberanianmu menantang senja
Aku senang melihat sirius yang kata orang bintang paling terang bisa merasa malu melihat sinarmu yang bermagnitudo -4.08

Tinggallah sejenak disini menemani diriku menghabiskan waktu senja
Temanilah ragaku yang lelah dan penat beraktivitas seharian untuk rehat sejenak
Temani diriku memandangi sang mentari yang sombong tenggelam diufuk barat
Menggulung hari membuka senja di khatulistiwa

Hahaha
Alangkah bodohnya aku
Apakah mungkin dirimu yang berjarak 159.899 juta kilometer itu tahu akan suara hatiku..?

Entahlah..

Tapi aku ingin kau mengerti hai sang bintang senja
Aku tak ingin melepaskanmu pergi
Aku ingin selamanya berada disini memandangmu dan mengagumimu
Bahkan kalau perlu aku akan menggapaimu dan memilikimu untuk kusimpan dihatiku menjadi bintangku
Agar tidak ada orang lain yang memandangmu di kala senja kecuali aku
Terus memandangmu hingga sang mega merah hilang
Dan pada akhirnya lengkingan adzan isyak memaksaku untuk pulang..

Senja di Soneyan, 16 Mei 2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar